Adalah suatu penyakit tulang yang ditandai dengan
berkurangnya massa tulang dan kelainan mikroarsitektur jaringan tulang, yang
menyebabkan meningkatnya kerapuhan tulang sehingga dapat terjadi fraktur
tulang.
Penyebab &Faktor
Resiko Osteoporosis
Osteoporosis
postmenopause
- Terjadi karena kekurangan estrogen (hormon wanita)→ mengatur pengakutan kalsium kedalam tulang pada wanita.
- Biasanya gejala timbul pada wanita berusia 51-7 tahun.
Osteoporosis senilis
- Akibat kekurangan kalsium yang terkait dengan usia.
- Ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
- Biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun.
- 2 kali lebih sering menyerang wanita.
Osteoporosis sekunder
- Kurang dari 5% penderita osteoporosis.
- Disebabkan oleh penyakit lain: gagal ginjal kronik, kelainan hormoral (tiroid, paratiroid, dan adrenal)
- Obat-obatan: kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan.
- Konsumsi alkohol dan merokok bisa memperburuk keadaan osteoporosis.
Osteoporosis juvenil
idiopatik
- Osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui, terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.
Gejala
osteoporosis
Pada awal penyakit tidak ada gejala→ berkembang secara bertahap→
osteoporosis dikenal sebagai “silent killer”.
- Gejala dapat berupa nyeri tumpul di tulang atau otot, nyeri punggun atau nyeri leher→ lalu nyeri tajam bisa datang tiba-tiba sakit tidak menjalar ke daerah lain→ nyeri osteoporosis bisa dirasakan lebih dari tiga bulan.
- Fraktur kompresi tulang belakang→ mengakibatkan berkurangnya tinggi badan dengan postur bungkuk.
- Fraktur pinggul atau tulang pergelangan tangan biasanya karena pernah jatuh.
Jenis Osteoporosis
- Osteoporosis
primer:
- Apabila penyebabnya berhubungan dengan usia (senile osteoporosis) atau penyebabnya tidak diketahui sama sekali (idiopathic osteoporosis)
- Pada laki-laki, idopatik hanya pada usia >70 tahun.
- Osteoporosis primer pada wanita terjadi di usia menopause.
- Osteoporosis sekunder:Penyebab tersering: terapi dengan glukokortikoid (sindroma cushing), tirotoksikosis, alkoholisme, hiperparatiroid, diabetes melitus, hipogonadisme, perokok, penyakit gastrointestinal, gangguan nutrisi, hipercalsiuria dan immobilisasi.
Faktor Risiko Osteoporosis:
- Usia→ pertambahan usia, fungsi organ menurun pada usia 75-85 tahun. Penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.
- Keturunan→ menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu, keluarga punya struktur genetik tulang yang sama.
- Ras/Suku→ ras kulit putih atau asia memiliki risiko terbesar, karena konsumsi kalsium orang asia rendah.
- Wanita→ kadar hormon estrogen berkurang sejak usia 35 tahun, menopause terjadi pada usia 45 tahun.
- Merokok→ zat nikotin mempercepat penyerapan tulang, membuat aktivitas hormon estrogen bekurang hingga susunan sel tidak kuat menghadapi proses pelapukan
- Kurang Kalsium→ jika tubuh kekurangan kalsium maka tubuh akan mengambil kalsium tubuh lain termasuk yang ada di tulang.
Ciri-Ciri Osteoporosi
Fraktur pergelangan tangan, tulang belakang atau pinggul,
penyakit dalam tahap lanjut.
Pada tahap akhir, gejala osteoporosis dapat meliput:
- Sakit punggung (semakin parah jika telah terjadi patah tulang)
- Nyeri tulang (atau biasanya orang awam kenal dengan sensasi ngilu)
- Fraktur
- Tinggi berkurang (akibat pembungkukan tulang), postur bungkuk (kifosis)
- Sakit leher (semakin parah jika terjadi patah tulang belakang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar